Selasa, Januari 20, 2009

Menemani Bos Mengikuti Seminar

Seorang pegawai baru diminta untuk menemani bosnya mengikuti sebuah seminar bisnis. Seminar itu diadakan di sebuah hotel mewah dan suasananya sengaja dibuat agak gelap agar para peserta dapat lebih jelas melihat OHP yang telah disediakan.

Karena ingin mengesankan bosnya, selama seminar berlangsung pegawai baru ini terus-menerus menganggukkan kepalanya agar dilihat oleh bosnya bahwa dia sangat serius mendengarkan ceramah yang disampaikan.

Pegawai baru ini akhirnya berhenti mengangguk-angguk ketika bosnya berbisik dan berkata, "Eh ... tadi saya mendengkur, nggaak?"

I Don't Know

Pada Suatu hari ada seorang Idiot alias bego tapi yg paling kaya raya di Indonesia berasal dari betawi bernama Mali, beliau punya teman bernama otong. Suatu hari mereka bercakap-cakap dengan sengitnya..

Otong : "Mali... gue punya kabar buruk nih!"
Mali : "Kabar buruk apaan?
Otong : "Kabar buruk mengenai ada orang yang bakal jadi saingan elo krn doi orang kaya sedunia!"

Mali : "Haah... apa gue nggak salah dengar? kagak bakal ada orang yang bisa nyaingin gue, mana orangnya kasih tahu dimana rumahnya gue pengen tahu.."
Otong : "Wah.. jauh bener li, dia ada di Amerika.."
Mali : "Baru di Amerika, biar gue lihat kesana pake pesawat pribadi gue, besok gue terbang pengen tahu orang kaya itu.."

Singkat cerita sudah sampailah Mali di Amerika, dengan wajah bingung dan takjub dia sampai di kota New York, begitu lihat Patung Liberty dia langsung bilang... "Wah, bener-bener hebat di Jakarta belon ada yang kayak gini nih, ah gue mo tanya ama yang lewat kali aje die tau yang bikin ini patung, soalnya gue mo pesen satu buat di jejerin di Monas..".

Ada orang bule yang lagi lewat ditegur sama mali.

Mali : "Sir, aye mo nanya siape ye yang punya itu patung?"
Bule : "What I don't know!", sambil terheran-terheran.
Mali : "Hah.. A-do-no, wah bener juga kata si otong pasti die orangnye. 

Mali jalan ke San Fransico dia liat jembatan yang terpanjang di dunia, trus dia tanya sama orang bule lagi.

Mali : "Sir, tahu ngga? yang bikin nih jembatan? panjang amat gue jadi pengen juga bangun jembatan kayak gini di Jakarta"
Bule : "What?!, Sorry I don't Know!"
Mali : "Wah, si A-Do-No lagi, kalo gitu bener die orangnye yang kaya itu,gue jadi pengen ketemu nih.

Tiba-tiba Mali sudah sampai di Washington DC tepat didepan Gedung Putih. Disitu dia bingung plus heran sambil berkata.. "Jangan-jangan ini dia nih, rumahnya si A-do-no gile kayak Istana",sungutnya dalam hati.

Lalu dia langsung tanya sebelumnya dengan penjaga pintu gerbang Gedung Putih yang pakai seragam, karena biar gimana juga dia orang timur punya sopan-santun mau bertamu ke rumah orang, takut salah alamat.

Mali : "Permission...mau tanya ini rumah siapa ya?".
Bule : "What!!! Oh sorry I don't Know!" dengan muka heran.

Sebelum mali beranjak dari tempatnya, karena dia yakin itu rumahnya Mr. A-do-no, tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi langsung menabrak orang penyebrang jalan. Lihat begitu Mali bengong, dan langsung bertanya sama orang didekatnya...

Mali : "Gile bener,maen tabrak lari aja tuh orang, siapa sih yg ketabrak Mr?!,dengan wajah heran.
Bule : "Sorry, I don't Know!!!"
Mali : "Hah! A-Do-No??? Alhamdulillah akhirnya A-do-no mati juga...Horeee." Kagak ada lagi yang bisa nyaingin gue dong!. Dengan gembira Mali langsung balik ke Jakarta mengabarkan kepada sohibnya bahwa yang jadi saingannya udah Mampus alias Mati yang namanya A-Do-No Alias I don't Know.

Perjalanan Ke Papua Hanya Sebentar

Seorang turis yang baru saja tinggal di Indonesia tepatnya di kota Medan ingin berpergian ke Papua. Dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata dia menelepon sebuah agen perjalanan.

"Berapa lama perjalanan menuju Papua?" tanya turis kepada petugas.

"Sebentar, Tuan" jawab petugas sambil mencari-cari buku informasi.

"Oh, terima kasih," jawab si turis sambil menutup telepon dengan wajah cerah.

Senin, Januari 19, 2009

Razia Anjing Pelacak

Dion adalah seorang mekanik. Saat ini dia bekerja sebagai mekanik di akademi militer.

Suatu hari, seorang penjaga berkata padanya, "Dion, kamu keberatan tidak kalau anjing pelacak ini praktek dengan memeriksa truk dinasmu itu?"

Dion tidak menolak dan si anjing segera melakukan tugasnya. Tiba-tiba anjing itu mengendus dengan keras. Dia langsung naik ke atas truk dan mengendus lebih serius lagi, seolah-olah ada sesuatu yang sangat mencurigakan.

Dion menjadi sangat gugup. Di truknya tidak ada narkoba, tidak ada senjata, tapi entah mengapa anjing pelacak itu seperti mencurigai sesuatu yang membahayakan dalam truk dinasnya itu.

Beberapa menit kemudian sang penjaga keluar dari truk dan mendekati Dion.

"Maaf banget ya," dia berkata dengan malu-malu, "anjing pelacak kami sudah menghabiskan bekal makan siangmu!"